Profil Desa Tumanggal
Ketahui informasi secara rinci Desa Tumanggal mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Tumanggal, Kecamatan Pengadegan, Purbalingga. Analisis mendalam mengenai potensi ekonomi berbasis pertanian, tantangan kebencanaan tanah longsor, serta prioritas pembangunan infrastruktur vital untuk meningkatkan konektivitas dan kesejahteraan
-
Basis Ekonomi Pertanian
Perekonomian desa sangat bergantung pada sektor pertanian, dengan komoditas unggulan seperti padi, kapulaga, dan kelapa yang menjadi sumber penghidupan utama masyarakat.
-
Tantangan Geografis dan Bencana
Memiliki kontur wilayah perbukitan yang terjal, Desa Tumanggal menghadapi risiko tinggi bencana tanah longsor, sehingga mitigasi menjadi program prioritas.
-
Fokus Pembangunan Infrastruktur
Pemerintah desa memprioritaskan pembangunan infrastruktur kunci seperti jalan, jembatan, dan talud untuk membuka akses, meningkatkan mobilitas ekonomi, dan mengurangi risiko bencana.

Desa Tumanggal, yang terletak di Kecamatan Pengadegan, Kabupaten Purbalingga, merupakan sebuah wilayah yang menampilkan wajah ganda dari bentang alamnya. Di satu sisi, tanahnya yang subur memberikan anugerah berupa hasil pertanian melimpah yang menopang kehidupan warganya. Di sisi lain, kontur perbukitannya yang curam menghadirkan tantangan geografis serius, terutama kerawanan terhadap bencana tanah longsor. Di tengah dualisme ini, masyarakat dan pemerintah Desa Tumanggal terus bersinergi, berupaya membangun resiliensi dan mengoptimalkan potensi yang ada demi mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Kondisi Geografis dan Demografi
Secara geografis, Desa Tumanggal berada di kawasan perbukitan di bagian timur Kabupaten Purbalingga. Luas total wilayah desa ini yaitu 405,17 hektare. Sebagian besar lahan dimanfaatkan sebagai area persawahan, perkebunan rakyat dan hutan. Topografi yang didominasi lereng dengan kemiringan signifikan menjadi karakteristik utama desa ini, yang secara langsung memengaruhi pola pemukiman, jenis pertanian, dan infrastruktur.
Batas-batas wilayah administrasi Desa Tumanggal ialah sebagai berikut:
- Sebelah UtaraBerbatasan dengan Desa Bedagas, Kecamatan Pengadegan.
- Sebelah TimurBerbatasan dengan Desa Karangjoho, Kecamatan Pengadegan.
- Sebelah SelatanBerbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara.
- Sebelah BaratBerbatasan dengan Desa Pasunggingan, Kecamatan Pengadegan.
Dari sisi demografi, berdasarkan data kependudukan terbaru, jumlah penduduk Desa Tumanggal tercatat sebanyak 4.453 jiwa. Populasi ini terdistribusi dalam 2.302 Kepala Keluarga (KK). Komposisi penduduknya terdiri dari 2.290 jiwa laki-laki dan 2.163 jiwa perempuan. Dengan luas wilayah sekitar 4,05 km², kepadatan penduduk Desa Tumanggal berada di angka 1.100 jiwa per kilometer persegi, menunjukkan konsentrasi pemukiman yang cukup padat di area-area yang relatif lebih aman dan landai.
- Kode Pos53393
Pemerintahan dan Tata Kelola Desa
Pemerintahan Desa Tumanggal dijalankan oleh seorang Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya yang terdiri dari sekretaris desa, kepala urusan (kaur), kepala seksi (kasi), serta delapan kepala dusun (kadus) yang membawahi wilayahnya masing-masing. Struktur ini dirancang untuk memastikan bahwa pelayanan publik, program pembangunan, dan upaya mitigasi bencana dapat tersampaikan dan terkoordinasi dengan baik hingga ke tingkat dusun.
Sesuai dengan visi yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes), pemerintah desa berkomitmen untuk mewujudkan "Desa Tumanggal yang Maju, Sejahtera, Berkeadilan dan Agamis". Visi ini diterjemahkan ke dalam berbagai misi, antara lain meningkatkan kualitas sumber daya manusia, mengembangkan perekonomian berbasis potensi lokal, meningkatkan kualitas infrastruktur, dan menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih dan akuntabel. Program-program prioritas yang dijalankan selalu mempertimbangkan aspek geografis dan kebutuhan mendesak masyarakat, terutama yang berkaitan dengan konektivitas dan keamanan.
Perekonomian Desa: Pertanian Sebagai Penopang Utama
Sektor pertanian merupakan tulang punggung yang menopang lebih dari 80% perekonomian Desa Tumanggal. Lahan sawah yang subur di lembah-lembah perbukitan menjadi andalan untuk produksi padi. Namun komoditas yang menjadi ciri khas dan memberikan nilai tambah signifikan bagi warga ialah kapulaga dan kelapa.
Kapulaga banyak dibudidayakan di kebun-kebun tumpang sari, di sela-sela tanaman keras. Rempah ini memiliki permintaan pasar yang stabil dan harga yang relatif tinggi, menjadikannya sumber pendapatan penting bagi banyak keluarga. Sementara itu, perkebunan kelapa tidak hanya menghasilkan buah, tetapi juga menjadi bahan baku utama bagi industri rumahan gula kelapa. Hampir di setiap dusun dapat ditemui para penderes nira dan pengrajin gula kelapa, yang produknya dipasarkan hingga ke luar daerah.
Selain kedua komoditas tersebut, warga juga menanam tanaman lain seperti cengkeh, albasia, dan berbagai jenis palawija untuk diversifikasi pendapatan dan menjaga ketahanan pangan keluarga. Sektor peternakan, terutama kambing dan unggas, juga berkembang sebagai usaha sampingan yang menjanjikan.
Tantangan Kebencanaan dan Upaya Mitigasi
Tantangan terbesar yang dihadapi Desa Tumanggal merupakan tingginya risiko bencana alam, khususnya tanah longsor. Kemiringan lereng yang ekstrem dan curah hujan yang tinggi seringkali memicu pergerakan tanah yang dapat mengancam pemukiman, lahan pertanian, dan akses jalan. Beberapa titik di desa ini telah diidentifikasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga sebagai zona merah rawan longsor.
Menghadapi tantangan ini, pemerintah desa bersama masyarakat dan instansi terkait tidak tinggal diam. Berbagai upaya mitigasi telah dan terus dilakukan, antara lain:
- Pembangunan FisikPembangunan talud atau dinding penahan tanah di sepanjang tebing jalan dan area pemukiman yang rawan menjadi prioritas utama dalam penggunaan dana desa.
- Mitigasi VegetatifMenggalakkan penanaman tanaman berakar kuat seperti rumput vetiver (akar wangi) dan jenis pohon keras lainnya di lereng-lereng kritis untuk mengikat struktur tanah.
- Edukasi dan SosialisasiSecara berkala, diadakan sosialisasi dan simulasi kesiapsiagaan bencana bagi warga. Masyarakat didorong untuk mengenali tanda-tanda awal longsor, seperti munculnya retakan tanah, mata air baru, atau pohon yang miring.
- Pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana)Desa Tumanggal juga aktif dalam program Destana, di mana kader-kader lokal dilatih untuk menjadi garda terdepan dalam penanganan darurat dan pengurangan risiko bencana di tingkat komunitas.
Pembangunan Infrastruktur sebagai Prioritas
Menyadari bahwa konektivitas merupakan kunci untuk kemajuan ekonomi dan sosial, pembangunan infrastruktur menjadi agenda prioritas bagi Pemerintah Desa Tumanggal. Kondisi geografis yang sulit membuat pembangunan jalan dan jembatan menjadi investasi yang krusial sekaligus menantang.
Fokus pembangunan diarahkan pada:
- Peningkatan Kualitas JalanPengerasan dan pengaspalan jalan desa serta jalan usaha tani dilakukan secara bertahap untuk memudahkan mobilitas warga dan memperlancar pengangkutan hasil bumi. Akses yang lebih baik secara langsung dapat menekan biaya transportasi dan meningkatkan harga jual produk pertanian di tingkat petani.
- Pembangunan JembatanPembangunan jembatan, termasuk jembatan gantung, di beberapa titik strategis menjadi solusi untuk menghubungkan dusun-dusun yang terpisahkan oleh sungai. Keberadaan jembatan ini sangat vital, terutama bagi anak-anak sekolah dan warga yang hendak mengakses layanan kesehatan atau pasar.
- Pembangunan Saluran Irigasi dan DrainaseUntuk mendukung sektor pertanian, jaringan irigasi terus diperbaiki. Selain itu, pembangunan drainase di sepanjang jalan juga penting untuk mencegah air hujan menggenang dan merusak badan jalan serta mengurangi risiko longsor.
Melalui pendekatan yang seimbang antara pemanfaatan potensi ekonomi dan pengelolaan risiko bencana, Desa Tumanggal menunjukkan potret sebuah komunitas yang gigih. Dengan dukungan berkelanjutan dari pemerintah daerah dan semangat gotong royong warga yang kuat, desa ini berpeluang besar untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang menjadi wilayah yang tangguh, sejahtera, dan mandiri di masa depan.